Senin, 27 Juni 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 3224
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan sanksi tegas terhadap rumah sakit di Ibukota yang menjual vaksin palsu.
"Rumah sakit yang jual vaksin palsu ini harus kena sanksi, Dinas Kesehatan akan tentukan sanksinya," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/6).
Basuki mengaku tak habis pikir dengan orang yang membuat vaksin palsu tersebut. Terlebih vaksin palsu ini telah dibuat selama bertahun tahun.
"Itu kejam, kan bahaya. Sudah 10 tahun mereka membuatnya. Padahal orang santun-santun, punya agama tapi nggak takut dosa," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto mengatakan pihaknya tengah mengecek vaksin yang digunakan di rumah sakit swasta. Selama ini
vaksin yang digunakan rumah sakit berasal dari produsen obat Biofarma."Teman-teman di lapangan akan cek ada vaksin yang tidak asli dari Biofarma atau tidak. Terus dilihat di fakturnya, ambilnya dari mana. Kalau ada yang mencurigakan akan diserahkan ke BPOM," jelasnya.
Ia menuturkan, apabila ditemukan ada vaskin palsu dalam pemeriksaan, akan langsung disita dan diganti dengan vaksin dari jajarannya. Saat ini, vaskin palsu tidak ditemukan di puskesmas yang tersebar di 44 kecamatan di Jakarta.
"Yang penting kami amankan dulu semua. Kami ganti vaksinnya, karena vaksinnya gratis. Sejauh ini belum ada laporan ataupun kami temukan vaksin yang bermasalah di DKI. Tapi akan kami telusuri," tandasnya.