Kamis, 23 Juni 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 2380
(Foto: Yopie Oscar)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menilai, pondok pesantren merupakan salah satu benteng pertahanan dalam menangkal radikalisme. Penanaman nilai-nilai Islam yang rahmatan lil'alamin, akan membentuk jiwa-jiwa akhlakul karimah.
"Dengan dialog, kesamaan visi dan persepsi, kegotong royongan, kebersamaan, ideologi Pancasila, dengan pakem Bhinneka Tunggal Ika, semangat toleransi seperi ini yang menjadi keunggulan Indonesia. Sehingga tidak bisa dikalahkan hanya sekelompok orang yang menggunakan kedok agama," ujar Djarot dalam acara Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS di Kalangan Pimpinan Pondok Pesantren se-Jabodetabek yang bertempat, di Hotel Kartika Chandra, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (23/6).
Menurut Djarot, suatu negara yang sangat plural aka
n menghadapi ancaman yakni, adu domba di antara warga agar menjadi bangsa yang lemah dan terpecah belah. Gerakan-gerakan terorisme, untuk mencapai hasil yang paling cepat salah satu caranya adalah membidik Ibukota negara sebagai sasaran penyebarluasan paham yang salah."Kita tidak heran apabila Jakarta selalu menjadi sasaran atau target utama dari tindakan-tindakan terorisme berkedok agama. Maka itu, mohon dukungan para ahli, para ulama, pondok pesantren untuk ikut bersama kami dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dengan penanaman nilai agama di masyarakat kita," tandasnya.