Bappeda Tolak Pengembalian Kegiatan dari SKPD

Selasa, 01 Juli 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 3745

Bappeda Tolak Pengembalian Kegiatan Dari SKPD

(Foto: doc)

Memasuki semester kedua, penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta masih sangat rendah, yakni hanya 20 persen dari Rp 72 triliun. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus menggenjot Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk segera melakukan percepatan pembangunan. Bahkan ada beberapa kegiatan yang dikembalikan SKPD ditolak oleh Bappeda.

Saya bilang kalau gitu nanti stafnya bapak (Basuki) semua pulangin kegiatan dong. Enak banget jadi pegawai DKI, tidak kerja tapi dapat gaji

Kepala Bappeda DKI Jakarta, Andi Baso Mappapoleonro mengatakan, ada beberapa kegiatan yang dikembalikan SKPD namun ditolak. Sebab jika semua kegiatan dikembalikan, maka SKPD tidak melakukan pembangunan tahun ini. Dirinya justru menyindir kinerja SKPD yang tetap mendapatkan gaji, namun tidak bekerja dengan mengembalikan kegiatan kepada Bappeda.

"Banyak yang minta pulang (kegiatannya) tapi kita tidak mau. Saya bilang kalau gitu nanti stafnya bapak (Basuki) semua pulangin kegiatan dong. Enak banget jadi pegawai DKI, tidak kerja tapi dapat gaji," kata Andi di Balaikota, Selasa (1/7).

Andi mencontohkan, kegiatan yang ditolak untuk dikembalikan, seperti pekerjaan penanaman pipa untuk penyediaan air bersih di Jakarta yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Pasalnya telah disediakan anggaran sebesar RP 100 miliar untuk kegiatan tersebut. Terlebih saat ini, public privat partnership (PPP) tengah disusun. "Kalau besok PPP ditandatangani, siapa yang mau kerjakan," ucapnya.

Namun diakui Andi, ada beberapa kegiatan yang diperbolehkan untuk dikembalikan, seperti pembelian bus Transjakarta, rehabilitasi sekolah, serta pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Pasalnya waktunya sudah tidak memungkinkan lagi untuk dikerjakan.

"Sudah tidak sempat lagi, jadi nanti akan diserahkan kepada pihak swasta atau BUMD, agar pembangunan bisa lebih cepat," jelasnya.

Dikatakan Andi, meski pekerjaan akan lebih cepat, penyerahan pembangunan kepada BUMD dinilai kurang baik. Karena berarti SKPD tidak bekerja dengan baik. "BUMD itu lebih cepat. Tapi itu tidak baik. Dalam keadaan darurat ini, mungkin bisa saja. Tahun depan sistemnya harus kita ubah," katanya.

Menurut Andi, penyerapan anggaran yang masih rendah ini, karena hampir semua kegiatan tertahan di Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa. Terlebih saat ini SKPD harus melengkapi dokumen terlebih dahulu, agar lelang bisa dilakukan.

"SKPD mestinya lebih siap karena tiap tahun dia kerjakan. Yang dia ganti kan hanya kwitansinya. Ya dulu kan masukin pengumuman lelang, dokumennya nyusul disiapin. Di ULP-kan tidak boleh seperti itu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT
Ditargetkan pengesahan dilakukan pada akhir Juli mendatang.

APBD Perubahan Disahkan Akhir Juli

Jumat, 27 Juni 2014 4066

Penyerapan APBD DKI 2014 Semester II Baru 20 Persen

Penyerapan APBD Baru Capai 20 Persen

Senin, 23 Juni 2014 4171

ilustrasi anggran apbd

18 Ribu Mata Anggaran Disinyalir Ganda

Kamis, 17 April 2014 4310

DKI Kunci Anggaran Ganda di Dinas Teknis

DKI Kunci Anggaran Ganda di Dinas Teknis

Jumat, 06 Juni 2014 6220

jokowi_wawancara_dokbjcom_dokbj.jpg

Jokowi Telusuri Duplikasi Anggaran di Semua SKPD

Selasa, 22 April 2014 4442

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468519

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307260

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285067

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283964

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282638

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks