Senin, 30 Juni 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 4387
(Foto: doc)
Jam dan lokasi kemacetan di Jakarta selama bulan Ramadhan 1435 Hijriah diprediksi akan berubah. Jika biasanya, jam kemacetan terjadi setiap pukul 17.00, maka saat bulan puasa kemacetan berubah menjadi pukul 15.30. Hal ini dikarenakan warga ibu kota ingin buka puasa bersama keluarga di rumah.
"Untuk minggu pertama puasa, jalan-jalan yang berada di pusat ekonomi akan lebih macet dari biasanya. Waktu kemacetannya pun akan maju dari biasanya mulai pukul 15.30 WIB, karena warga masih ingin buka puasa dengan keluarga di rumah," ujar Kombes Pol Rikwanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Senin (30/6).
Untuk minggu kedua, kata Rikwanto, kemacetan akan terpusat pada titik yang banyak tempat-tempat kuliner. Karena akan banyak warga yang mengadakan acara buka puasa bersama rekan ataupun kerabat.
"Diperkirakan yang banyak tempat kuliner, seperti kawasan Kemang, Tebet, dan Blok M. Karena banyak yang mengadakan acara buka bersama dengan rekan atau kerabat di luar," ucapnya.
Pada minggu ketiga, imbuh Rikwanto, kemacetan mulai terpusat di pusat-pusat perbelanjaan. Warga sudah mulai berbelanja kebutuhan untuk Hari Raya Idul Fitri. "Seperti Tanah Abang, Blok M, Cipulir, serta pusat grosir dan mal. K
alau minggu keempat itu kemacetan akan berada di seputar stasiun dan juga terminal bus, karena banyak yang mau mudik," ungkapnya.Pihaknya, lanjut Rikwanto, memperkirakan tingkat kemacetan lalu lintas selama Ramadhan akan bertambah 25 persen dibanding hari biasanya. Lokasi yang akan menjadi macet berkepanjangan adalah wilayah-wilayah penghubung.
"Seperti akses menuju Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi akan bertambah padat pada malam hari. Sekitar Masjid Istiqlal, Cut Mutia, dan Masjid Sunda Kelapa juga akan macet saat warga akan menjalankan ibadah shalat tarawih
Untuk itu, pihak Polda Metro Jaya sudah mempersiapkan strategi agar kemacetan di titik-titik tersebut bisa terurai. Penempatan petugas pun sudah dilakukan untuk membantu mengatur arus lalu lintas. "Pola ini hampir sama dari tahun ke tahun. Sehingga pengguna jalan juga mesti menyiasati waktu dan jalur saat berkendara," terangnya.