Selasa, 31 Mei 2016 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Nani Suherni 2904
(Foto: Reza Hapiz)
Pembangunan transit oriented development (TOD) atau lahan transit terpadu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan memperhitungkan sebaran pengguna. Sebab, untuk aktivitas
dari stasiun terpadu akan ada ribuan warga keluar masuk secara bersamaan."Jadi harus dipikirkan jalur pergerakan orangnya, mereka disebar ke mana? Karena ini nanti akan ada perpaduan berbagai jenis alat transportasi di lokasi yang sama," ujar Yusmada Faizal, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Selasa (31/5).
Menurutnya, keberadaan ruang antar gedung juga dapat dimanfaatkan untuk sebaran pengguna jasa transportasi. Jika memang mengganggu menurutnya pagar atau tembok pembatas antar gedung bisa diusulkan untuk dibongkar.
"Sebarannya itu harus dipikirkan konsep rutenya nanti untuk orang berjalan kaki atau naik sepeda, kalau menggunakan angkot seperti di stasiun Tanah Abang yang ada kemacetan panjang," katanya.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sedang membahas perubahan Peraturan Daerah nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030 dan Perda 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Salah satu pokok pembahasan ini mengenai proyek strategis pemerintah yang ada di DKI Jakarta yang akan ada lahan transit terpadu seperti di Dukuh Atas.