Rabu, 25 Juni 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Lopi Kasim 4728
(Foto: doc)
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta langsung melakukan koordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), terkait dibakarnya Yusri (40), juru parkir di kawasan Monumen Nasional (Monas) yang diduga dilakukan oknum anggota TNI. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa kembali terulang.
"Kita sudah menghubungi Provost dan Garnisun dan mereka mau turun, untuk bantu jaga dan berkeliling di enam pintu," kata Basuki di Balaikota, Rabu (25/6).
Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu enggan menduga-duga mengenai pelaku pembakaran yang diduga dilakukan oleh seorang oknum anggota TNI. "Kita nggak tahu, tapi laporannya begitu," ucapnya.
Sementara itu Kepala Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi Sinaga, mengaku, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait peristiwa tersebut. Namun pihaknya tidak bisa berkomentar lebih lanjut, lantaran juru parkir tersebut tidak resmi alias liar.
"Jadi saya sudah mendapatkan laporan perihal itu. Tapi secara garis besar itu bukan petugas UP Parkir kami," kata Sunardi.
Sunardi menilai, kejadian tersebut merupakan permasalahan di lapangan terkait premanisme. Karena kejadian tersebut memang sulit untuk dihindari. "Mungkin kejadiannya karena masalah di lapangan terkait premanisme," ujarnya.
Seperti diketahui, Yusri (40) seorang juru parkir Monas di bakar pada Selasa 24 Juni 2014 malam sekitar pukul 22.45 WIB. Pelaku diduga merupakan oknum anggota TNI berpangkat Sersan Satu berinisial H. Sedangkan Yusri sendiri kondisinya kritis dan dirawat di RSUD Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.