Rabu, 25 Juni 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 5203
(Foto: doc)
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengaku juru parkir yang dibakar oleh salah seorang oknum yang diduga anggota TNI di kawasan Monumen Nasional (Monas), tidak resmi. Pasalnya, lahan parkir resmi yang dikelola hanya yang ada di lapangan Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI).
Kepala Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi Sinaga, mengaku, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait peristiwa tersebut. Namun pihaknya tidak bisa berkomentar lebih lanjut, lantaran juru parkir tersebut tidak resmi alias liar.
"Jadi saya sudah mendapatkan laporan perihal itu. Tapi secara garis besar itu bukan petugas UP Parkir kami," kata Sunardi, Selasa (25/6).
Sunardi menilai, kejadian tersebut merupakan permasalahan di lapangan terkait premanisme. Karena kejadian tersebut memang sulit untuk dihindari. "Mungkin kejadiannya karena masalah di lapangan terkait premanisme," ujarnya.
Menurut Sunardi, UP Perparkiran hanya mengelola parkir di kawasan IRTI Monas. Karena memang lahan parkir yang disediakan di kawasan tersebut hanya berada di IRTI. Sementara untuk lokasi lainnya tidak resmi.
Pihaknya hanya akan mengelola parkir di lokasi lain jika sedang ada kegiatan di kawasan Monas. "Sebenarnya kami hanya mengelola parkir di IRTI. Namun, kalau ada acara-acara di silang Monas Timur, Barat, bisa kami atur. Kalau di luar kawasan Monas bukan dari juru parkir kami," katanya.
Seperti diketahui, seorang juru parkir dibakar oleh orang tak dikenal di Silang Timur Laut Monas, dekat pintu arah Stasiun Gambir, pada Selasa (24/6) malam sekitar pukul 22.45. Yusri (40), diduga dibakar oleh oknum TNI, berinisial H karena kurang memberi jatah.
Saat ini, pihak kepolisian tengah mendalami kasus tersebut dan telah memeriksa beberapa saksi. Sementara itu, korban kini tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.