Senin, 23 Juni 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 6135
(Foto: doc)
Pihak Kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan mulai menemukan titik terang tewasnya siswa kelas X IPA A SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, Arfiand Caesar Alirhami
(16). Namun pihak keluarga dan masyarakat diminta bersabar menunggu hasil penyidikan. Sebab, untuk menentukan tersangka diperlukan bukti yang kuat."Kita minta waktu beberapa saat untuk menggali lebih dalam. Petunjuk sudah mengerucut dan Insya Allah sudah ada titik terang," ujar Kombes Pol Wahyu Hadiningrat, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (23/6).
Sejak kasus ini terungkap, kata Wahyu, sudah ada 7 orang saksi yang diperiksa polisi. "Sebelumnya ada 4 saksi, dan sekarang ada 3 saksi baru yang dimintai keterangan. Jadi hingga saat ini total ada 7 orang saksi," katanya.
Menurut Wahyu, saksi-saksi utama yang diperiksa adalah siswa SMA 3 Jakarta. Yaitu yang turut berpartisipasi, atau mengetahui kegiatan yang bertempat di Tangkuban Perahu, Jawa Barat. "Ya siswa yang ikut atau tahu tentang acara yang dilaksanakan pada 12-19 Juni itu. Ada juga keluarga dan guru pendamping," ucapnya.
Namun, lanjut Wahyu, hingga saat ini pihaknya belum melakukan pemanggilan kepada Kepala Sekolah SMA 3. Karena masih fokus pada penyusunan perkaranya. "Kita belum panggil, karena kita fokus pada perkaranya dulu. Namun kita sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk petunjuk-petunjuk lanjutan," kata Wahyu.
Seperti diberitakan, Arfiand tewas pada Jumat (20/6) lalu, setelah mengikuti pelatihan pecinta alam dari ekstrakurikuler sekolahnya di Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Ia diduga tewas setelah dianiaya oleh seniornya. Karena terdapat lebam di beberapa bagian tubuhnya, serta dari hasil otopsi diketahui adanya bekas pukulan benda tumpul yang mengakibatkan luka dalam.