Minggu, 22 Juni 2014 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 8716
(Foto: doc)
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, mengatakan, perlahan tetapi pasti, kota Jakarta akan menjadi salah satu dari 20 (dua puluh) megacity di dunia, dan akan berkembang sebagai pusat ekonomi Indonesia, dan salah satu pusat ekonomi Asia.
”Kita semua bekerja sungguh-sungguh membangun Jakarta, menyumbangkan segala kemampuan terbaik untuk perubahan, pembaharuan, kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Kota Jakarta. Oleh karena itu, tema peringatan HUT ke-487 Kota Jakarta tahun 2014 adalah Jakarta Baru, Jakarta Maju,” kata Basuki, saat
Rapat Paripurna Istimewa DPRD DKI dalam rangka memperingati HUT ke-487 Kota Jakarta, Minggu (22/6)."Melalui Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jakarta 2030, Jakarta mengantisipasi kebutuhan prasarana dan sarana kota, serta pertumbuhan kawasan Greater Jakarta (Jabodetabekjur) yang diproyeksikan dihuni sekitar 30 juta jiwa pada tahun 2030. Ini menjadi tantangan bagi Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Kota/Kabupaten di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur,” tutur mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ia mengungkapkan, perkembangan ekonomi global yang mulai mengarah ke Asia Timur, tentu saja berpengaruh terhadap eksistensi Kota Jakarta. Untuk itu, ibu kota perlu melakukan perubahan dan antisipasi terhadap perkembangan zaman.
Seiring perkembangan perekonomian dunia, Jakarta juga berperan dalam berbagai forum internasional, antara lain tuan rumah APEC Senior Official Meeting, Asian-European Meeting, dan ASEAN Meeting for the Governors/Mayors.
Untuk meningkatkan peran dalam forum-forum internasional diantaranya, sebagai anggota United Cities and Local Government (UCLG-ASPAC), C-40 Climate Change, dan Asian Networks of Major Cities (ANMC) 21, Jakarta juga memanfaatkan kerjasama kota Sister City dengan kota-kota besar di dunia.
“Kerjasama tersebut antara lain, melalui pelaksanaan program pelatihan kejuruan bagi tenaga kerja, pemberdayaan pemuda dan partisipasi dalam turnamen olahraga, promosi pariwisata, pendidikan, pertukaran seni budaya dan manajemen tata air, sesuai kebutuhan Kota Jakarta,” ungkapnya.
Ia menegaskan, kualitas hidup generasi muda dan masyarakat ibu kota yang berkebudayaan dan beradab, harus menjadi kata kunci, dalam mengembangkan pembangunan, sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
Karena itu, pola pikir masyarakat dan aparatur Pemprov DKI harus berubah, dari yang saat ini belum disiplin menjadi berdisiplin, berintegritas, memuliakan kejujuran, kecerdasan, dan ketulusan dalam pengabdian.
Kehidupan warga Jakarta dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, harus lebih solid, bersatu dan harmonis, sehingga mampu mewujudkan perubahan dan kemajuan.
”Indikator Sosial dan Indikator Makro Ekonomi menumbuhkan optimisme perubahan dan kemajuan. Pertumbuhan positif perekonomian Jakarta, berdampak pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita, yang meningkat dari Rp. 111,91 juta per kapita tahun 2012, menjadi Rp. 126,12 juta pada tahun 2013. Sementara pertumbuhan ekonomi Jakarta pada tahun 2014 diproyeksikan mencapai antara 6,1-6,5 persen,” jelasnya.