Minggu, 22 Juni 2014 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 4336
(Foto: Folmer)
Pelaksana Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama berani menggaransi, sekitar 60 hingga 80 persen pegawai negeri sipil (PNS) di Pemprov DKI, saat ini memiliki dedikasi tinggi untuk menjadikan Jakarta Baru, Jakarta Maju. Hal ini diyakini oleh pria asal Belitung Timur itu setelah selama 20 bulan memimpin di Pemprov DKI.
"Kita jangan berpengaruh dengan segelintir PNS yang masih berpikiran Jakarta lama dan bermasalah dengan aparat hukum. Tapi, itu bukan berarti seluruh pegawai Pemprov DKI," kata Basuki saat memberikan sambutan di upacara peringatan HUT ke-487 Kota Jakarta di taman silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (22/6).
Dedikasi tinggi pegawai DKI dapat terlihat pada saat perayaan Jakarta Night Festival (JNF) 2014, Sabtu (21/6) malam. Kepala Dinas Kebersihan DKI, Saptastri Ediningtyas Kusumadewi dan Wakil Kepala Dinas Kebersihan, Isnawa Adji memimpin ratusan petugas kebersihan untuk membersihkan kawasan Monas
, usai perayaan JNF 2014."Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada petugas kebersihan yang bekerja dari malam hingga subuh untuk membersihkan kawasan Monas. Ini merupakan suatu bentuk dedikasi yang luar biasa," ungkap mantan Bupati Belitung Timur ini.
Basuki mengaku, kondisi Monas saat ini hampir semua celah penuh dengan sampah. Padahal, Monas yang dibangun pada masa Presiden Soekarno itu, pengelolaannya dipercayakan kepada Pemprov DKI.
"Tentu saja kita tidak ingin Monas yang dibanggakan oleh seluruh rakyat Indonesia serta kita banggakan kepada negara - negara lain menjadi kotor dan tidak tertib," tuturnya.
Untuk itu, lanjut Basuki, Pemprov DKI Jakarta membangun lapangan parkir IRTI dan mulai menata para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monas. Sebab, keberadaan PKL di Monas bukan dimusuhi dan dilarang. Namun, bagaimana Pemprov DKI bisa mengayomi dan membantu pedagang untuk menjual produk yang bagus dengan harga terjangkau.
"Kondisinya bukan seperti sekarang. Di Monas, pedagang menjual minuman campur air keran, sebagian lagi memaksa orang untuk membeli barang dan sebagian lainnya menjual lapak untuk disewakan. Ini jelas tidak bisa kita bela. Tugas Pemprov DKI bersama mengadministrasi keadilan sosial. Kita tidak boleh membiarkan pada suatu pihak mendzolimi pihak yang lain," tegasnya.
Ia menegaskan, Pemprov DKI saat ini memberikan tolerasi kepada para PKL yang berdagang di atas trotoar. Asalkan, pedagang bersedia diatur dan mundur sekitar 1,5 meter untuk kepentingan pejalan kaki.
Namun, Pemprov DKI meminta maaf kepada karena aturan tersebut tidak berlaku khusus para pedagang yang mencoba mengais keberuntungan di Monas. "Monas, mohon maaf tidak akan toleransi adanya PKL, kecuali di IRTI dan ruang bawah tanah yang akan dibangun. Saya kira pesan ini sangat jelas, kami akan mempertahankan Monas dengan segala cara. Tapi, kami saat ini masih gertak sambal. Tapi kalau anda (PKL) masih ngotot, terpaksa kami berikan sanksi. Bukan berarti kami kasar, tapi anda tidak menghargai pengorbanan para pejuang yang mempertahankan Monas," tandasnya.
Sekadar diketahui, pada upacara peringatan HUT ke-487 Kota Jakarta di Silang Monas, juga diisi penyerahan penghargaan kepada pegawai berprestasi dalam tugasnya memajukan Jakarta. Penghargaan juga diberikan kepada siswa DKI Jakarta yang meraih nilai tertinggi di UN SMP dan SMA.
Usai upacara, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk simbolis peringatan HUT Kota Jakarta. Potongan pertama diberikan kepada keluarga almarhum Mohammad Husni Thamrin yang merupakan salah satu tokoh bersejarah kelahiran Jakarta.