Kamis, 12 Mei 2016 Reporter: Suparni Editor: Budhi Firmansyah Surapati 6430
(Foto: Ilustrasi)
Pelayanan kesehatan 24 jam di Puskesmas Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, dipertanyakan warga. Pasalnya, berobat pada malam hari warga diminta perawat untuk kembali keesokan pagi lantaran tidak ada dokter yang siaga
Seperti yang dialami salah seorang warga RT 07/02, Pulau Panggang, Zul (38). Saat tidak tahan dengan sakit flu berat yang diderita, Jumat (29/4) lalu ia mendatangi Puskesmas Kelurahan Pulau Panggang. Namun, saat tiba di puskesmas sekitar pukul 21.30, Ia diminta perawat jaga untuk kembali lagi esok pagi lantaran tidak ada dokter yang siaga.
"Kata perawatnya, datang besok pagi lagi aja bu, dokter tidak ada. Coba kalau sakit keras dan butuh penangan darurat bagaimana," katanya, Kamis (12/5).
Selain kesiagaan dokter, Ia juga mengeluhkan ketersediaan obat di apotik puskesmas. Sebab, saat diberikan resep oleh dokter, apotik puskesmas tidak menyediakan obat dimaksud dan terpaksa menebus ke apotik di daratan.
Kepala Puskesmas Pulau Panggang, Sri Ratna membantah tidak ada dokter jaga yang siaga pada malam hari. Sejak diberlakukan layanan 24 jam, tiga tahun lalu, setiap malam di puskesmas siaga 1 orang dokter dan perawat.
"Dokter siaga sampai jam 23.00, tapi kalau darurat bisa di telpon karena rumah dinas tidak jauh dari puskesmas," ujarnya.
Menurut Sri, secara prinsip pihaknya tidak pernah menolak atau menyarankan pasien untuk pulang. Untuk kasus yang dikeluhkan warga, Ia menduga saat itu dokter sedang pulang ke rumah dinas untuk makan atau istirahat sebentar dan pasien tidak sabar sehingga memilih pulang.
"Kalau stay setiap hari ada, saya selalu kontrol tiap malam. Dengan kejadian ini, saya akan perketat pengawasan dan pertegas pada petuga jaga malam tidak boleh menolak pasien," tandasnya.