Sabtu, 21 Juni 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 5281
(Foto: doc)
Untuk membantu meringankan beban warga jelang bulan Suci Ramadhan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengadakan kegiatan Festival Kebun Jeruk yang dikemas dengan penjualan paket sembako murah. Namun, ratusan warga yang sudah antre sejak pagi terpaksa pulang dengan kecewa. Sebab, peket sembako berupa mie instan, minyak goreng, kecap, dan beras yang disiapkan oleh tiga perusahaan ritel habis sebalum warga mendapatkan jatah melalui kupon yang disebar.
Nurbaiti (50), warga RW 05, Kelurahan Subumi Selatan, pemilik kupon yang dibagikan oleh pihak kelurahan melalui RT mengatakan, untuk mendapatkan paket sembako berisi tiga item tersebut, dirinya harus membayar sebesar Rp 20 ribu dan sudah antre sejak pukul 09.00.
“Untuk tiga item tersebut kalau beli di pasar bisa mencapai Rp 60 ribu-an. Tapi, karena memakai kupon jadi hanya ditebus Rp 20 ribu. Karena murah saya rela antre dari pagi. Tapi, giliran saya ternyata paketnya sudah habis,” keluh Nurbaiti, Sabtu (21/6).
Alhasil, ia bersama ratusan warga lainnya yang masih memengang kupon, sempat melakukan protes ke pihak penjaga masing-masing ritel dan pegawai kecamatan. Namun, karena memang paketnya sudah benar-benar habis membuat warga yang umumnya para ibu-ibu terpaksa pulang dengan tangan hampa.
Camat Kebon Jeruk, Mursidin, mengatakan, kegiatan penjualan sembako murah untuk warganya itu digelar selama 2 hari, yakni Sabtu dan Minggu dengan menyebar sebanyak empat ribu kupon kepada warga Kecamatan Kebon Jeruk. Setiap hari, dibagikan sebanyak 2.000 kupon.
Pihaknya, lanjut Mursidin, mengakui, penjualan sembako yang dilakukan hari ini membuat warga kecewa.
“Untuk hari ini (Sabtu) seharusnya sesuai kupon yang disebar sebanyak dua ribu, kiranya paket yang tersedia juga harus dua ribu. Tapi, ternyata dari tiga ritel yang seharusnya ada, satu ritel tidak datang hingga yang dapat dibagikan hanya 1.500 paket,” jelasnya.
Agar masyarakat yang memiliki kupon kecewa, tambah Mursidin, saat kegiatan hari Minggu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan KUMKMP Jakarta Barat dan perusahaan ritel yang tidak datang akan membuka stand-nya.