Kamis, 28 April 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 4044
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama melepas 22.035 petugas Sensus Ekonomi 2016. Mereka akan mendata semua seluruh kegiatan ekonomi, kecuali sektor pertanian.
"Jadi presiden ingin data ini betul-betul satu data. Kami harap Jakarta memang harus betul-betul lengkap," kata Basuki usai pelepasan petugas Sensus Ekonomi 2016, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/4).
Basuki mengatakan, pendataan ini tidak hanya dilakukan terhadap pedagang permanen. Tetapi juga kepada pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang non formal yang ada di Ibukota.
Basuki mengaku sensus ini bisa mendapatkan data pelaku usaha yang akurat. Sehingga Pemprov DKI Jakarta bisa lebih mudah menyalurkan kredit kepada pelaku usaha.
"Karena kami ingin bukan hanya pedagang permanen, termasuk PKL yang jalan manapun yang non formal harus dapat semua. Kalau enggak, kami susah sekali mau nyalurkan kredit," ucapnya.
Nantinya data ini juga akan dikombinasikan dengan kartu Jakarta One yang segera diluncurkan. Sehingga ke depan semua transaksi bisa dilakukan secara non tunai. "Nanti kombinasi, kami akan mengeluarkan Jakarta One dengan sistem transaksi non tunai. Nah kami harapkan 2017 akan lebih gampang kerja dengan baik," tuturnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Syech Suhaimi menuturkan, pendataan akan dilakukan secara lengkap untuk seluruh unit usaha, perusahaan dan berbagai aktivitas usaha. Terkecuali sektor pertanian, karena telah dilakukan pada 2013 lalu.
"Jumlah petugas yang akan melakukan pendataan ada 22.035 orang. Mereka merupakan perwakilan lima wilayah yang sudah dilatih selama empat hari," tandasnya.
Sensus Ekonomi 2016 ini merupakan yang keempat kali diadakan di Indonesia. Sebelumnya Sensus Ekonomi dilakukan pada tahun 1986, 1996, dan 2006. Sensus Ekonomi ini dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Sensus Ekonomi 2016 akan berlangsung selama satu bulan yakni 1-31 Mei.