Kamis, 28 April 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 8521
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta petugas sensus ekonomi agar tidak membuat data fiktif. Mereka diminta turun ke lapangan untuk lakukan pendataan. Pasalnya ini berkaitan dengan data pelaku usaha di Ibukota.
"Saya tak ingin di lapangan ada yang ngarang. Karena kan ini ditargetkan," kata Basuki saat melepas petugas Sensus Ekonomi 2016 Badan Pusat Statistik (BPS) DKI, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/4).
Diakuinya, pendataan yang dilakukan akan menemui banyak kendala. Karena sebagian warga biasanya enggan menjawab pertanyaan petugas, sehingga petugas diminta untuk memiliki kesabaran.
"Karena memang orang Jakarta susah ditanyain. Jadi kesabarannya harus jauh lebih tinggi dibandingkan kesabaran saya jangan nggak sabar. Nanti pas dapat 10 orang malah ngarang," ucapnya.
Basuki menambahkan jika ada kesalahan dalam pendataan akan berpengaruh pada kebijakan dan pajak daerah. Oleh sebab itu, Ia meminta agar petugas melakukan pendataan sesuai fakta di lapangan.
"Waktu diangkat jadi petugas disumpah kan? Kalau salah kami yang buat kebijakan jadi salah total. Kalau ngarang bahaya, ini bukan ngitung kancing. Ini salah satu bentuk pengawasan pajak juga," tandasnya.