Selasa, 17 Juni 2014 Reporter: Ari Cleofatra Fernandea Editor: Lopi Kasim 2806
(Foto: Yopie Oscar)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan merevitalisasi serta menata pedagang kaki lima (PKL) di IRTI Monumen Nasional (Monas). Penataan dilakukan dari sisi tempat dan aspek ekonomi para pedagang. Dalam revitalisasi tersebut, DKI akan mengandeng salah satu perusahaan swasta.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan
(KUMKMP), Joko Kundaryo, mengatakan, revitalisasi yang dilakukan mencakup pendidikan dan akan diselenggarakan dalam satu minggu ke depan. Hal itu untuk menertibkan PKL yang diduga telah berjualan di luar IRTI."Kita udah verifikasi, kita udah punya datanya. Artinya jangan sampai mereka yang akan menepati IRTI lokasinya hanya buat gudang. Kan merusak," ucap Joko di Balaikota, Selasa (17/6).
Dikatakan Joko, upaya revitalisasi dilakukan sebagai langkah menyemarakkan aktivitas perdagangan PKL IRTI Monas, yang diduga turut berdagang di luar IRTI dan menyewakan lapaknya kepada pihak lain dan mencegah IRTI hanya digunakan sebagai gudang oleh para pedagang.
Nantinya, lanjut Joko, pendidikan tersebut akan berkisar pada pemberian kualitas makanan yang baik dari segi kesehatan (higienis) beserta cita rasanya. Tak hanya itu, PKL akan diklasifikasikan menurut zonasi wilayah berdasarkan kategorinya. "Nantinya juga akan terdapat zonasi-zonasi seperti kuliner, fashion dan aksesoris," katanya.
Sedikitnya 339 PKL akan mengikuti pelatihan dan merupakan pedagang lama. Untuk transaksi, pengunjung nantinya dibuatkan kartu debit dengan menggandeng Bank DKI.