Selasa, 17 Juni 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Dunih 7690
(Foto: doc)
Kondisi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 18, Warakas, Jakarta Utara, telah mengalami kerusakan yang cukup parah. Atap sekolah tersebut kini telah rapuh. Begitu pun kanopi sisi timur gedung telah hancur dan hanya dipasang jaring agar tidak ambruk dan mengenai siswa. Namun, karena tak kunjung diperbaiki pihak sekolah akhirnya mengajukan proposal ulang perbaikan sekolah ke Sudin Pendidikan Menengah (Dikmen) Jakarta Utara.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 18, Taga Radja mengakui, pihaknya sudah tujuh kali mengajukan surat permohonan perbaikan sekolah kepada Sudin Dikmen Jakarta Utara, Walikota Jakarta Utara dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Namun sayangnya, sekolahnya tidak masuk dalam daftar sekolah yang akan direhab. Karena itu, hari ini ia juga kembali mengirimkan proposal ulang ke Sudin Dikmen Jakarta Utara. Jika proposal tersebut tetap tidak disetujui dan rehab SMA 18 tidak bisa dilakukan tahun ini, pihaknya akan mengadukan hal itu langsung ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
“Hari ini kami sudah mengajukan proposal ulang, namun jika tetap tidak bisa akan kami bawa langsung ke dinas,” jelas Taga, Selasa (17/6).
Menurutnya, terdapat lima sekolah SMAN di Jakarta Utara yang akan mendapatkan rehab tahun ini yaitu, SMAN 15, SMAN 114, SMAN 75, SMAN 72 dan SMAN 115. Sedangkan SMAN 18 tidak termasuk dalam rencana rehab tersebut.
Terkait hal itu, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Dikmen Jakarta Utara, Mustafa Kemal mengatakan, tidak masuknya SMAN 18 dikarenakan usulan yang diajukan pihak sekolah terlewat dari waktu usul program rehab sekolah 2014. Meskipun begitu, pihaknya tetap akan merekomendasikan SMAN 18 ke dalam dafatr rehab di tahun 2015 mendatang. Untuk mengantisispasi kerusakan yang lebih parah di SMAN 18, pihaknya akan mengirim konsultan untuk mengecek kondisi sekolah tersebut.
"Tahun depan SMAN 18 akan diajukan rehab. Akan kami panggil konsultan untuk menghitung,” tandasnya.