Jumat, 02 Mei 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 7708
(Foto: doc)
Pengembang memilih menghentikan pembangunan SD Negeri Rawa Badak Selatan 11/12 Pagi, Koja, Jakarta Utara, karena anggaran sebesar Rp 6,115 miliar telah habis. Kondisi bangunan itu setengah jadi itu dibiarkan mangkrak. Tidak seorang pun pekerja bangunan terlihat di areal bangunan tersebut.
Elin Salbiah (25), warga Jl Bendungan Melayu, RT 04/01, Rawa Badak Selatan, menuturkan, sudah tiga bulan pengembang sekolah pergi dari lokasi bangunan SD tersebut. Akibat ditinggal begitu saja, konstruksi bangunan yang baru setengah jadi itu pernah dua kali ambruk.
"Pernah dua kali ambruk tapi su
dah diperbaiki lagi kerangka bangunannya," kata Elin, Jumat (2/5).Menurut Elin, awalnya pembangunan SD itu dimulai sejak Juli 2013 itu berjalan lancar. Sejak proses pembangunan dikerjakan, siswa/siswi sekolah tersebut menjalani aktifitas belajarnya dengan menumpang di SMP Negeri 136 yang lokasinya berada sekitar satu kilometer dari pembangunan sekolah itu.
Seorang guru SDN 11/12, Muhammad Idris menjelaskan, siswa/siswinya hingga sekarang terpaksa berbagi waktu dengan siswa lain di SMP 136, untuk mengikuti kegiatan belajar.
Idris mengeluhkan jadwal mengajar yang semula dilakukan di pagi hari, kini harus di undur menjadi siang hari, karena menunggu jam sekolah murid SMP 136 selesai. Selain itu, tambah Idris, pihaknya juga harus membayar sewa kepada SMPN 136, namun dia tidak tahu berapa harga sewanya.
"Ya paling untuk uang kebersihan saja sih," kata Idrus.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko menjelaskan, penghentian proyek pembangunan rehab sekolah tersebut karena dana proyek dari APBD 2013 telah habis. Untuk pengerjaan selanjutnya masih menunggu proses lelang.
"Diperkirakan akan dimulai lagi bulan Agustus nanti dan mudah-mudahan selesai tahun ini juga," tukas Sarjoko.