SKPD dan UKPD Diminta Kerja Lebih Cepat

Senin, 16 Juni 2014 Reporter: Folmer Editor: Lopi Kasim 5992

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama

(Foto: doc)

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, menilai, selama menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta maupun Plt Gubernur, kinerja sejumlah pejabat eselon di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak sesuai harapan. Bahkan, banyak dari pejabat tersebut tidak dapat mengimbangi ritme kerja dirinya. Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) pun diminta untuk lebih cepat dalam bekerja.  

Tepat tanggal 15 kemarin, saya persis 20 bulan di sini. Saya secara pribadi saja kaget,  jadi bupati saja cuma 16 bulan. Saya merasa kerja pagi sampai malam, staf tidak ada yang bantuin

"Tepat tanggal 15 kemarin, saya persis 20 bulan di sini. Saya secara pribadi saja kaget,  jadi bupati saja cuma 16 bulan. Saya merasa kerja pagi sampai malam, staf tidak ada yang bantuin," kata Basuki, di Balaikota, Selasa (16/6).

Dikatakan Basuki, ritme kerja cepat yang dilakoni dirinya sebagai Wakil Gubernur maupun Plt Gubernur DKI tidak dapat diimbangi oleh para pejabat teras.

Hal itu terlihat dari sejumlah pengerjaan jalan inspeksi di bantaran sungai dan waduk serta normalisasi sungai dan waduk, sumbangan truk angkutan sampah, rumah susun (rusun) dan pengerjaan infrastruktur lainnya yang ternyata dikerjakan seluruhnya oleh swasta.

“Coba lihat jalan inspeksi di bantaran sungai dan waduk, segala macam, kamu kira itu dari mana? Semua kewajiban swasta. Pembangunan rusun di Marunda bisa jadi beberapa puluh blok, itu swasta semua. Jadi kalian kerja apa,” ungkapnya.

Untuk itu, Basuki meminta para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) di lingkungan Pemprov DKI dapat bekerja lebih cepat lagi.  “Saya paksa mereka, pimpinan SKPD lebih cepat,” tegasnya.

Mantan Bupati Belitung Timur mengaku, sempat meminta daftar pegawai kartu. Menurut Basuki, kartu pegawai DKI yang hanya sekadar dilaminating tapi tidak bisa dipakai untuk membuka pintu.

"Saya minta PNS baru masuk pakai ATM Bank DKI saja biar bisa dikontrol dapat tunjangan berapa, duitnya kemana saja. Saya sudah minta dari tahun lalu, e-asset sudah diminta dari tahun lalu," katanya.

Salah satu contoh, tambah Basuki, banyak dari PNS DKI tidak bisa melakukan presentasi ketika diminta.  "BPKD Pemprov DKI kacau balau. E-asset tidak jelas, dari dulu saya bilang beli gula pasir habis berapa. Bisa nggak keluar? Mana bisa keluar, berarti nggak bisa bikin sistem dong, nggak siap, nggak jelas surat masuk. Selalu nyalahin eselon tiga dan empat," tandasnya.

BERITA TERKAIT
ahok_jas_hitam_dok.jpg

Ahok Marah Sertifikat Taman BMW Belum Diserahkan

Senin, 09 Juni 2014 7338

lelang jabatan eselon 3

Lelang Jabatan Eselon III Baru Tahap Persiapan

Rabu, 07 Mei 2014 6496

Pelantikan Pejabat Eselon III & IV Jaksel

Pejabat Baru Dituntut Cepat Beradaptasi

Rabu, 16 April 2014 5435

walikota lanyik pejabat eselon 3dan 4

Walikota Jaktim Lantik 41 Pejabat Eselon III dan IV

Kamis, 05 Juni 2014 8712

pelantikan_es2_2014_erna2.jpg

267 Pejabat DKI Dilantik

Senin, 07 April 2014 21158

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468997

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307712

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284328

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 260941

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196575

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks