Sabtu, 14 Juni 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Widodo Bogiarto 4402
(Foto: doc)
Agar tidak rutin menjadi daerah langganan banjir, warga Perumahan Karyawan Film dan Televisi (KFT) di RW 11, Kelurahan Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, meminta instansi terkait segera mengeruk Waduk KFT yang berlokasi tidak jauh dari pemukiman mereka.
Sebab jika hujan agak lama mengguyur, tempat tinggal warga selalu tergenang, karena waduk tidak mampu menampung debit air. Pasalnya, waduk yang dibangun sejak tahun 1982 tersebut,
sudah puluhan tidak dikeruk yang menyebabkan kedalamannya sudah dangkal akibat endapan lumpur. Belum lagi waduk juga dipenuhi sampah dan tanaman liar, seperti eceng gondok serta rumput liar.Hendrawan (55), warga Perumahan KFT menuturkan, saat musim hujan, selain perumahannya yang tergenang banjir, luapan air waduk juga menggenangi Jl Kamal Raya Outer Ring Road, Cengkareng. Tidak jarang ketinggian air mencapai satu meter.
“Saat ini waduk sudah dangkal oleh lumpur. Keberadaan waduk tersebut tidak ada gunanya, karena saat musim hujan hanya sedikit air yang dapat ditampung. Kami berharap unit terkait segera melakukan pengerukan,” kata Hendrawan, Sabtu (14/6).
Kepala Seksi Perencanaan Sudin PU Tata Air Jakarta Barat, Santo mengatakan, pihaknya memang sudah merencanakan untuk melakukan pengerukan Waduk KFT tahun ini. Anggaran yang diusulkan untuk pengerukan waduk sedalam enam meter mencapai di atas 500 juta.
“Sesuai kewenangan, kami hanya melakukan perawatan dan pekerjaan untuk waduk di bawah 5.000 meter persegi. Dan salah satunya Waduk KFT tahun ini akan kami keruk,” ujar Santo.
Di Jakarta Barat sendiri ada sejumlah waduk, antara lain Waduk Wijaya Kusuma, Grogol, Rawa Kepa, Pondok Bandung, Hankam 1 dan 2, Hutan Kota Srenseng (HKS), Bojong, KFT, Peternakan, Perikanan, Flyover Tomang. Dan keseluruhan waduk tersebut di bawah 5.000 meter persegi. Sementara waduk yang sudah dinormalisasi adalah, Waduk Peternakan, Kapuk dan Wijayakusuma.