Sabtu, 14 Juni 2014 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 8385
(Foto: doc)
Euphoria acara pesta rakyat Pekan Raya Jakarta (PRJ) Monas terusik dengan kehadiran juru parkir liar berpakaian preman yang menyediakan lahan parkir di luar pintu masuk sisi timur Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Penyebabnya, para juru parkir itu seenaknya mematok tarif parkir kepada para pengendara sepeda motor sebesar Rp10 ribu. Tak hanya itu, pengunjung yang sudah membayar tarif parkir juga tak diberikan tanda bukti karcis, sehingga tidak ada jaminan jika sepeda motor mereka aman terparkir di luar areal Monas.
Tyo (42), salah seorang pengunjung PRJ Monas mengaku kesal dengan ulah para juru parkir liar yang menyediakan lahan parkir sepeda motor di depan pintu masuk Monas sisi timur, Gambir. "Saya kesal dimintain duit parkir motor sampe Rp10 ribu. Kalau begini, sama saja kayak parkiran di PRJ Kemayoran. Mahal," keluh Tyo saat ditemui di lokasi, Sabtu (14/6).
Lelaki yang tinggal di Pejaten Timur, Pasar Minggu ini juga merasa tidak tenang memarkirkan sepeda motornya di lokasi tersebut. Sebab, para juru parkir tidak memberikan bukti karcis kendaraan meski telah membayar mahal.
Menurut Tyo, tingkah polah para juru parkir di gerbang masuk sisi timur Monas ini tak ubahnya seperti preman. Mereka tanpa segan meminta tarif parkir dengan nada keras dan tampang garang. "Lagak juru parkir di situ udah kayak preman. Minta duitnya ngancam," katanya.
Sementara itu, Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, Syamsuddin saat dikonfrimasi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan kantong parkir bagi pengunjung PRJ Monas di lapangan Eks IRTI.
"Sebenarnya lokasi parkir sudah kita siapkan di IRTI, tapi pengunjung lebih senang parkir di situ (sisi timur Monas) karena dekat masuk ke dalam," katanya.
Terkait tarif parkir, Syamsuddin menegaskan, hal itu merupakan kewenangan UPT Parkir dan bukan wewenang dari jajarannya. "Kalau soal tarif, itu di bawah kewenangan UPT Parkir, bukan kami," tandasnya.