Rabu, 06 April 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 4534
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan opsi untuk pengganti 3 in 1 hanya sistem electronic road pricing (ERP). Sementara kebijakan ganjil genap hanya sebagai transisi saja. Keputusan ini tetap menunggu evaluasi uji coba penghapusan 3 in 1 yang dilakukan mulai Selasa (5/4).
"Opsi pengganti penghapusan 3 in 1 adalah ERP. Sebelum ERP karena masih lama terpaksa kami terapin ganjil genap. Tapi harus evaluasi lagi," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/4).
Basuki menargetkan sistem ERP bisa diterapkan mulai tahun 2017. Akan tetapi, beberapa fasilitas harus ditambah. Seperti park and ride dan penambahan bus. Sehingga pengendara ada pilihan jika ingin menggunakan angkutan umum.
"Park and ride baru bisa efektif kalau kamu bisa cegah orang masuk. Makanya mesti kena ERP. Jadi kalau kamu pelit nggak mau bayar Rp 30 ribu, kamu parkir dulu deh," tandasnya.
Basuki mengaku akan menunggu hasil evaluasi uji coba penghapusan 3 in 1 sebelum menentukan kebijakan berikutnya. Rencananya uji coba akan dilakukan selama dua pekan termasuk dengan evaluasinya.
Uji coba sendiri mulai dilakukan pada Selasa (5/4). Beberapa jalan protokol yang sebelumnya berlaku aturan tersebut terpantau padat. Sementara jalan arteri justru lebih lengang.