Senin, 21 Maret 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 5974
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan layanan rumah susun (rusun) DKI tidak kalah dengan apartemen mewah di Grand Indonesia (GI). Padahal penghuni rusun hanya dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 5.000 per hari saja.
Beberapa layanan yang akan diterima penghuni rusun seperti tidak perlu membayar perbaikan bangunan, anak mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP
), dilayani oleh satu dokter satu perawat dan satu bidan, serta antar jemput bus sekolah."Jadi kamu kaya servis apartemen di GI. Kalau ada pintu, engsel rusak, cat ulang semua kami lakukan. Kamu kalau punya rumah ganti cat, ganti seng bisa nggak kamu lakukan semua dengan Rp 150 ribu per bulan," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/3).
Fasilitas lainnya, bagi pemilik KTP beralamat rusun gratis menggunakan Transjakarta. Pihaknya juga menyediakan tempat berjualan bagi warga yang sebelumnya membuka usaha. Bahkan mereka bisa mendapatkan kredit dengan bunga rendah asal rutin membayar retribusi.
"Banyak fasilitasnya, anakmu semua dikasih KJP dijemput ke sekolah. Sekarang tiap rusun ada satu dokter, bidan, perawat mereka tungguin untuk merawat kamu," ucapnya.
Namun, lanjut Basuki, untuk kenyamanan tinggal di rusun adalah relatif. Karena memang mereka sebelumnya bermukim di bantaran sungai atau tempat terlarang lainnya. "Kalau rusun tidak enak ya relatif dan bisa berdebat," tandasnya.