Kamis, 17 Maret 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 5301
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tak ingin Anggaran Pendapatan Belajan Daerah (APBD) DKI bocor. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diminta lebih teliti dalam menyusun APBD 2017 mendatang.
"Kami nggak mau APBD bocor lagi. Karena bila APBD bocor, bisa membocorkan kantongnya orang DKI juga," ujarnya Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/3).
Basuki mencontohkan salah satu yang bisa membuat anggaran bocor, seperti pedagang kaki lima (PKL) yang menjual dengan bahan berbahaya. Karena bahan berbahaya bisa menyebabkan penyakit kanker jika terlalu sering dikonsumsi.
"Kami nggak mau lagi ada PKL yang jual makanan dengan bahan berbahaya, yang menyebabkan orang kena kanker, karena ada formalin dan lain-lain. Kalau banyak yang kena kanker maka yang bocor duit kami," katanya.
Untuk itu, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI diminta menggandeng Badan Pengawasan Oban dan Makanan (BPOM) untuk mengawasi PKL. Sebab akan semakin banyak orang yang berobat ke rumah sakit, maka anggaran yang dikeluarkan semakin banyak.
"Orang sakit pasti akan ditanggung BPJS, artinya rumah sakit kami akan bocor anggarannya. Makanya ini harus berpikirnya satu kesatuan," tandasnya.
Ditambahkan Basuki,
visi misi pada pemerintahannya adalah membuat otak, perut, dan dompet warga Jakarta penuh. Jika hal itu bisa dijalankan maka APBD DKI tidak akan bocor.