Rabu, 16 Maret 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Budhi Firmansyah Surapati 3007
(Foto: Suparni)
"Dana CSR? ngapain dana CSR. Kalau CSR mau membantu silahkan, kita buka," kata Djarot di RW 04 Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (16/3).
Meski membuka kesempatan pembangunan septic tank dengan dana CSR, Djarot tidak yakin ada perusahaan yang mau terlibat. Pasalnya, kebanyakan perusahaan lebih senang menggunakan dana CSR membantu pemerintah mendirikan bangunan di lokasi strategis agar bisa dilihat orang banyak.
"Saya gregetan. Karena dana-dana penggunaan CSR dan sebagainya itu tidak banyak menyentuh yang tidak kelihatan ini loh. Kesenangannya seremonial di tempat-tempat strategis," keluh Djarot.
Menurut Djarot, seharusnya sebagai tanggung jawab sosial, perusahaan mengalokasikan CSR mereka kepada program-program kerakayatan yang langsung menyentuh rakyat kecil, seperti pembangunan jamban komunal.
Walau jarang dilirik perusahaan swasta, Djarot memastikan pembangunan jamban komunal tetap berlanjut. Ia yakin Pemprov DKI melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada mampu menjalankan program peduli warga miskin itu.
"Makanya kalau CSR ngak bisa ya kita jalan terus, kalau ada terimakasih
," tandasnya.