Rabu, 09 Maret 2016 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Rio Sandiputra 3492
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) di Jakarta cukup berdampak pada mamalia laut lumba-lumba yang berada di OceanDream Samudra, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.
Pantauan Beritajakarta.com, sebanyak empat mamalia laut lumba-lumba jenis moncong botol yang berasal dari Samudera Pasifik yang berada di kolam berukuran raksasa yang pagi sebelum GMT aktif beraktifitas seperti biasa. Namun saat GMT berlangsung sekitar pukul 07.20, berperilaku aneh.
Empat lumba-luma yang semua berjenis kelamin jantan, justru tampak tenang dan nyaris tak ada aktifitas yang dilakukan. Selain itu yang biasanya mengelompok, justru berpencar dan bahkan cenderung lebih banyak turun ke dalam air.
Hagi Yulia Hugeha, Peneliti Bio Biodiversitas dan Konservasi Sumber Daya Laut, Pusat Penelitian Oceanografi LIPI mengatakan, sesuai kebiasaan lumba-lumba hidup berkelompok. Dan, saat pagi hingga siang aktif beraktifitas seperti mencari makan, melompat dan lain sebagainya. Saat malam lumba-lumba beristirahat dan yang hidup di alam bebas akan turun ke dalam laut.
"Idealnya agar efektif pengamatan dampak GMT pada hewan termasuk lumba-lumba dilakukan di alam bebas yaitu di laut dan memakan waktu yang lama," ujar Hagi, Rabu (9/3).
Namun, meski kurang efektif, diakui Hagi, dampak GMT meski tidak total, ada dampaknya pada empat lumba-lumba tersebut.
"Artinya dengan adanya GMT insting hewan membuat perilaku kebiasaan lumba-lumba berubah total. Dari, awalnya aktif menjadi pasif dan cenderung tenang seperti perilaku saat malam. Tapi usai GMT lumba-lumba kembali aktif beraktifitas," tandas Hagi.