Kamis, 05 Juni 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 8864
(Foto: doc)
Akibat permohonan pembuatan 100 sertifikat Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) yang diajukannya sejak tahun lalu tidak kunjung selesai, Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Zamrut (43), membuat kericuhan saat acara penyerahan 126 sertifikat Prona di Kantor Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Kamis (5/6).
Pria warga Jl Ganggeng RT 07/01, Kelurahan Kebon Bawang ini tiba-tiba langsung menghadang Sekretaris Utama Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI), Suhaily Syam yang akan menyerahkan sertifikat Prona di kantor kelurahan.
“Padahal sudah satu tahun saya mengurusnya Pak. Saya minta kepada Anda untuk membantu saya, karena kemarin saya hampir saja dibunuh warga gara-gara sertifikat belum selesai,” teriak Zamrut di hadapan Suhaily dan anggota BPN RI dan BPN Jakarta Utara.
Beruntung kericuhan itu reda, setelah Suhaily berjanji untuk membantu menyelesaikan pembuatan 100 sertifikat Prona milik warga Kelurahan Kebon Bawang yang dikoordinasi oleh Zamrut. “Baik, kami janji akan menyelesaikan ini dengan secepatnya,” ujar Suhaily.
Zamrut mengaku, setiap kali dirinya mendatangi kantor BPN Jakarta Utara di lingkungan kantor Walikota Jakarta Utara untuk meminta konfirmasi soal pembuatan 100 sertifikat tersebut, selalu mendapatkan jawaban yang sama. Yakni berkas-berkas milik warga terselip.