Kamis, 25 Februari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 3258
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, akan menunda penyerahan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos-fasum) pengembang ke DKI. Namun kewajiban tersebut tetap harus diselesaikan.
"Kami bilang ke REI untuk diselesaikan kewajibannya. Tapi kan ekonomi lagi sulit. Makanya, kami terpikir opsi penundaan penyerahan fasum fasos. Cuma penundaannya serius," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/2).
Dikatakan Basuki, penundaan ini untuk memiliki cash flow atau aliran dana. Karena pemerintah juga tidak akan menekan pengembang.
"Penundaan ini dilakukan agar mereka (pengembang -red) punya cash flow. Di Singapura ekonomi lagi turun, pajak dibalikin lho. Kan dagang ada arus kas," ucapnya.
Ditambahkan Basuki, kebijakan ini untuk memberikan kesempatan kepada pengembang untuk mengembangkan bisnisnya terlebih dahulu. Sehingga mereka tetap bisa berinvestasi di Ibukota, untuk meningkatkan perekonomian.
"Daripada dia mati, mending sekarang saya kasih kelonggaran biar ada cash flow. Nanti perusahaan properti bisa bergerak dulu baru dapat untung,
" tandasnya.