Selasa, 02 Februari 2016 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 3414
(Foto: Ilustrasi)
Mesin pompa portabel di Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, sudah 1,5 tahun ini kondisinya rusak.
Lurah Cipinang Melayu, Eko Kusdaryati mengatakan, kerusakan pompa ini terjadi lantaran tertimpa atap gedung sasana krida dan karang taruna (SKKT). Mesin tersebut memang setiap harinya disimpan di gudang SKKT, yang lokasinya berada di belakang kantor kelurahan. Mesin ini biasanya digunakan untuk memompa genangan, jika terjadi banjir di wilayahnya.
"Mesin pompanya sudah rusak dan tak bisa dipergunakan sama sekali. Rusaknya karena tertimpa atap bangunan SKKT yang ambruk pada Maret 2014 lalu," ujar Kusdaryati, Selasa (2/2).
Mesin pompa ini merupakan bantuan dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur. Kondisi tersebut terbantu dengan adanya beberapa RW rawan banjir yang juga telah memiliki mesin pompa.
Sebenarnya, kata Kusdaryati, sekalipun ada pompa air, tidak akan mampu mengatasi banjir. Sebab biasanya banjir yang terjadi di bantaran Kali Sunter, cukup tinggi hingga satu meter. Jika sudah demikian, sulit disedot lantaran tidak ada tempat penampungannya. Ada satu cara yaitu membuangnya ke Kalimalang, namun itupun cukup jauh dan posisi Kalimalang lebih tinggi dari Kali Sunter.
"Pompa portabel ini sebenarnya hampir tidak ada gunanya. Karena tidak akan mampu menyedot genangan. Airnya mau dibuang kemana, kan sulit," tandas Kusdaryati.