Selasa, 26 Januari 2016 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 7085
(Foto: Nurito)
Pengguna Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur mengeluhkan kurangnya penerangan jalan umum (PJU) di jalan tersebut. Kondisi jalan yang gelap, membuat pengendara khawatir ada tindak kejahatan maupun terjadi kecelakaan.
Pantauan Beritajakarta.com, Selasa (26/1) dinihari, mulai dari perempatan Pasar Rebo hingga depan pintu keluar Pasar Induk Kramat Jati, kondisinya gelap. Lampu PJU bercabang dua yang dipasang di median jalan, seluruhnya padam. Penerangan hanya mengandalkan dari sorotan lampu kendaraan yang melintas maupun lampu milik pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar kiri dan kanan Jalan Raya Bogor.
Rizal (30), salah seorang pengendara motor
mengaku resah dengan gelapnya jalan protokol ini. Sebab kendaraan yang melintas rata-rata berkecepatan tinggi. Jika ada jalan berlubang atau orang menyeberang, tentunya sangat membahayakan lantaran tidak terlihat."Jalan protokol kok gelap gulita, sangat membahayakan pengendara. Jalan ini kan menghubungkan Jakarta dan Bogor, banyak kendaraan kecepatan tinggi. Harusnya penerangan jalannya maksimal," ujar Rizal.
Kepala Seksi Pencahayaan Kota Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Budi Basuki mengatakan, padamnya lampu PJU di kawasan tersebut diduga akibat kerusakan jaringan. Pihaknya berjanji akan segera memperbaiki seluruh lampu yang padam di Jalan Raya Bogor.
"Biasanya jaringannya rusak. Kalau ada satu komponen rusak maka akan merembet ke lainnya. Di sana memang banyak jaringan sudah tua dan mudah kendur, saat terkena getaran dari kendaraan besar dan berat yang melintas di jalan," tandas Budi.