Senin, 11 Januari 2016 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 6230
(Foto: Ilustrasi)
Dinas Perindutrian dan Energi (DPE) DKI Jakarta akan memberdayakan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi Penerangan Jalan Umum (PJU) untuk mencegah pencurian kabel lampu jalan tersebut.
Pada 2015 lalu, aksi pencurian kabel PJU marak terjadi di sejumlah wilayah Ibukota hingga menyebabkan kerugian mencapai Rp 1 miliar.
"Kami harus antisipasi agar kasus pencurian kabel PJU tidak terulang dengan memberdayakan warga setempat," ujar Yuli Hartono, Kepala Dinas Perindustrian dan Eenergi DKI Jakarta di Balai Kota, Senin (11/1).
Yuli menyakini, dengan memberdayakan warga sekitar, aksi pencurian kabel PJU di wilayah dapat dicegah. Karena semakin banyak masyarakat yang mengawasi, pelaku pencurian kabel akan berpikir dua kali untuk melakukan aksinya.
Dikatakan Yuli, pencurian kabel PJU di sejumlah wilayah ini sangat merugikan. Sebab, lampu penerangan jalan yang sejatinya menerangi jalan protokol dan jalan lingkungan menjadi tidak berfungsi.
"Memang tanggung jawab kabel yang hilang dicuri itu masih berada di bawah pemborong. Tapi tetap saja merugikan masyarakat," katanya.
Kepala Bidang Pencahayaan Kota DPE DKI Jakarta, Iswandi menambahkan, aksi pencurian kabel PJU sepanjang 2015 terjadi pada 20 Desember lalu di Jalan Inpeksi Kanal Banjir Timur (KBT), Rorotan, Marunda Jakarta Utara.
"Kabel tanah yang dicuri berukuran lebar 4 X 30 milimeter dengan panjang 120 meter," jelasnya.
Ia menuturkan, aksi pencurian kabel bawah tanah tersebut menyebabkan aliran listrik pada 20 tiang PJU di sekitar KBT menjadi tak berfungsi atau mati. Selang tiga hari kemudian, aksi pencurian serupa kembali terjadi sekitar lokasi yang sama.
“Pencurinya menggunakan sampan, memanfaatkan aliran KBT," tuturnya.
Iswandi melanjutkan, di bulan yang sama, aksi pencurian kabel tanah PJU juga terjadi di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat. Di wilayah dekat Pos Polisi (Pospol) Polisi Pasar Baru itu, pencurian terjadi hingga tiga kali dengan panjang kabel mencapai 100 meter.
"Yang terbanyak di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Itu dicuri lebih dari satu gulungan, sepanjang 3.500 meter. Kerugian mencapai Rp 800 juta. Kalau diakumulasi kerugian bisa sampai satu miliar," tandasnya.