Minggu, 25 Mei 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Erikyanri Maulana 2752
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Kasus kebakaran masih menjadi momok menakutkan bagi warga Jakarta. Terbukti, sejak Januari hingga April tahun ini saja tercatat sudah 280 kasus kebakaran terjadi di wilayah ibu kota. Dari jumlah itu, 84 diantaranya terjadi di Jakarta Barat dan tertinggi dibanding wilayah lain di ibu kota.
Karena masih tingginya kasus kebakaran yang terjadi, sosialisasi mengenai pencegahan kebakaran pun terus dilakukan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta. Bekerjasama dengan pihak swasta, Dinas Damkar dan PB DKI kali ini menggelar sosialisasi di RW 04 dan 05 Kelurahan Kr
endang, Tambora, Jakarta Barat.Kepala Dinas Damkar dan PB DKI, Subejo mengatakan, 280 kasus kebakaran yang terjadi itu menyebabkan kerugian sebesar Rp 51,66 miliar. "Sedangkan jumlah korban meninggal dunia mencapai empat orang. Adapun penyebabnya masih didominasi korsleting listrik yang mencapai 209 kasus," ujar Subejo, Minggu (25/5).
Sementara itu, wilayah Jakarta Barat masih menjadi wiayah terbanyak terjadi kasus kebakaran dengan 84 kasus. Disusul kemudian, Jakarta Timur dengan 66 kasus, Jakarta Selatan 51 kasus, Jakarta Utara 42 kasus dan Jakarta Pusat 35 kasus.
Wakil Walikota Jakarta Barat, M Yuliadi menambahkan, pihaknya menyambut baik digelarnya sosialisasi pencegahan kebakaran. Dengan begitu, kata Yuliadi, masyarakat akan lebih tanggap dan siap jika terjadi kebakaran," ucapnya.
Pada kesempatan ini, Dinas Damkar dan PB DKI dan swasta turut menyumbang alat pemadam kebakaran ringan (apar) dan fireblanket di 25 RT di RW 04 dan 05 Tambora.