Sabtu, 24 Mei 2014 Reporter: Andry Editor: Dunih 5835
(Foto: doc)
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat kesulitan menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang masih menduduki trotoar di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat. Penyebabnya, karena belum adanya informasi dari PD Pasar Jaya mana pedagang binaan yang menjadi korban kebakaran Blok III dan mana yang bukan, tapi masih berjualan di jalan dan trotoar.
Walikota Jakarta Pusat, Saefullah mengatakan, pihaknya masih menunggu PD Pasar Jaya memindahkan seluruh pedagang korban kebakaran Blok III Pasar Senen ke lokasi penampungan sampai selesai.
"
Kalau sosialisasinya dianggap sudah matang, baru kita pindahkan pedagang berjualan di tempatnya ," katanya, Sabtu (24/5).Ia menegaskan, PKL di luar binaan yang menduduki trotoar dan bahu jalan jelas telah menyalahi aturan sehingga perlu dilakukan penindakan. Namun, sebelum adanya informasi dari PD Pasar Jaya tempat relokasi pedagang korban kebakaran Blok III, pihaknya tidak bisa menindak PKL tersebut.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Yadi Rusmayadi menambahkan, PKL yang berjualan di trotoar jalan semula muncul akibat dari bencana kebakaran. Karena kondisinya dianggap darurat, mereka diperbolehkan mendirikan lapak usaha atau berjualan di jalan.
"Pedagang Senen muncul ke jalan itu akibat dari bencana kebakaran. Jadi kita kasih toleransi. Itu harus dipahami sama-sama," ucapnya.
Yadi melanjutkan, setelah itu, pihaknya hanya bisa menunggu sampai PD Pasar Jaya selesai menyiapkan lokasi penampungan serta merelokasi eks pedagang Blok III yang menjadi korban kebakaran.
"Jadi kalau dari Pasar Jaya sudah mengatakan bahwa itu clear, artinya seluruh korban kebakaran sudah ditampung, baru kita main (bergerak). Sekarang ini masih abu-abu, karena dari Pasar Jaya sendiri belum sampaikan ke kita bahwa itu sudah selesai semua," cetusnya.
Karena itu, jajarannya tidak bisa menindak PKL yang menduduki trotoar jalan di kawasan Senen. Alasannya, personelnya tidak mengetahui apakah pedagang yang berjualan di trotoar jalan itu masuk pedagang binaan Blok III atau bukan.
"Ini wilayah masih abu-abu, jangan sampai nanti saya sikat lalu pedagang merasa belum tertampung terus lakukan perlawanan," tutupnya.