Senin, 18 Januari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 5720
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama terus mendorong warga yang tinggal di kawasan kumuh untuk mau pindah dan menetap di rumah susun (rusun).
Selain untuk mengurangi kawasan kumuh di Ibukota, hal ini juga bertujuan menghindari penyalahgunaan rumah tinggal oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Yang paling penting itu kawasan kumuh yang nyewain kos-kosan yang tidak terdeteksi ini harus kami habisin. Makanya saya dorong pindah ke rusun," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/1).
Dikatakan Basuki, pihaknya rutin melakukan operasi yustisi. Namun, pihaknya tidak bisa melarang orang untuk datang ke Jakarta.
"Yustisi sih jalan saja, yang penting cek. Konsep kami kan berubah nggak ada orang dilarang masuk Jakarta," katanya.
Ditambahkan Basuki, pihaknya terus membangun rusun di Ibukota. Tahun ini saja akan dibangun hingga 57 tower atau 22 ribu unit. Diakuinya masih ada beberapa warga yang menolak untuk dipindahkan. Namun kebanyakan mereka merupakan warga yang memiliki kontrakan.
"Orang yang protes saya kalau lagi robohin pinggir sungai dan waduk itu rata-rata yang punya berapa pintu kos-kosan dan kontrakan," tandasnya.