Selasa, 05 Januari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4365
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menantang bersaing angkutan umum yang tidak mau bergabung dengan Transjakarta. Namun jika mau bergabung maka akan dibayar dengan sistem hitungan rupiah per kilometer.
"Kami tawarkan pada mereka, kami juga nggak ingin operator mati kan. Kamu mau bersaing, kita bersaing. Kalau kamu nggak kuat bersaing ya ikut saya. Kami bayar rupiah per kilometer," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/1).
Dengan sistem yang ditawarkan, maka sopir tidak akan lagi ngetem sembarangan. Selain itu juga, sopir dan kernet akan mendapatkan gaji hingga dua kali upah minimum provinsi (UMP).
"Kalau bergabung, sopirmu lebih baik gajinya, kernetmu lebih baik gajinya. Kamu juga bisa untung, bisa ganti bus yang bagus, service ATPM (agen tunggal pemegang merk)," ucap Basuki.
Basuki pun ingin agar PT Transjakarta mampu menguasai semua trayek yang ada di Ibukota. Rencana tersebut akan mulai dilakukan tahun ini.
"Pokoknya tahun ini saya sudah instruksikan semua rute bus kami ambil alih. Kamu mau bersaing dengan kita silakan bersaing. Kuat kuatan saja," katanya.
Selama ini, lanjut Basuki, banyak permainan yang dilakukan dalam penentuan trayek angkutan umum. Jika ingin mendapatkan trayek yang gemuk, maka harus membayar kepada oknum petugas.
"Isunya kalau mau dapat rute gemuk mesti nyogok. Itukan konyol, jadi yang terjadi di Jakarta bus yang besar tak mau layani rute yang nggak ada penumpang," tandasnya.