Senin, 04 Januari 2016 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 7007
(Foto: Reza Hapiz)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menghadiri rapat terbatas di Istana Merdeka, Senin (4/1). Dalam rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo tersebut akan disampaikan persoalan sinergitas pembangunan Light Rail Transit (LRT).
Dikatakan Djarot, selama ini ada persoalan peruntukan beberapa trase yang terkena pembangunan LRT oleh pemerintah pusat. Seperti pembangunan stasiun LRT Cawang, penentuan lokasi berada di atas lahan RTH. Kemudian, ada perlintasan LRT yang juga menabrak jalur sutet di Cawang.
"Ini harus kita bicarakan. Itu perlu ada tim sinkronisasi untuk trase LRT. Kemudian tim itu juga akan membahas usulan kita mengintegrasikan transportasi LRT- Kereta Cepat- dengan transportasi yang sudah ada," ujar Djarot, Senin (4/1) sebelum menuju Istana Merdeka.
Menurut Djarot, pengintegrasian LRT, Transjakarta, MRT, commuter line dan kereta cepat perlu dibahas sejak awal sehingga tidak sulit dalam prosesnya. Diharapkan, nantinya antar-moda transportasi tidak terpisah sehingga memudahkan pengguna untuk berpindah moda.
Sedangkan mengenai pembangunan kereta cepat, lanjut Djarot, baru memasuki tahap awal. Dirinya pun belum tahu rencana pembangunan kereta dari Bandung ke Jakarta apakah berakhir di Halim atau hingga Gambir.
"Kalau dari Halim ke Bandung mungkin tidak ada masalah. Tapi kalau ke Gambir, itu harus dipikirkan karena menyangkut banyak pembebasan lahan dan mengiris beberap JPO. Makanya perlu ada kajian menyeluruh," tandasnya.