Senin, 21 Desember 2015 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 6580
(Foto: Nurito)
Puluhan metromini yang bisa mangkal di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, pagi ini, Senin (21/12) tiba-tiba menghilang. Para sopir metromini itu diduga menggelar aksi mogok massal yang dilakukan di lima wilayah kota di Jakarta.
Pantauan Beritajakarta.com, meski tak tampak satu pun metromini, namun juga tidak sampai menimbulkan penumpukan penumpang. Para penumpang umumnya sudah mengetahui aksi mogok massal yang dilakukan para sopir metromini. Mereka memilih beralih menggunakan jenis angkutan umum lainnya.
Diofand Panjaitan (50), sopir Metromini T 47 jurusan Senen - Pondok Kopi terlihat memilih berkumpul bersama rekan-rekannya melakukan aksi mogok.
"Surat-surat kendaraan kita lengkap. Hanya karena lainnya mogok, otomatis kita juga ikut mogok. Tidak mungkin beroperasi sendirian, bisa dimusuhi banyak orang," ujar Panjaitan, Senin (21/12).
Holden Simanjuntak (53), sopir metromini lainnya mengatakan, hanya karena ulah segelintir sopir yang ugal-ugalan, berdampak pada semuanya. Kini, petugas gencar merazia dan mengandangkan kendaraan yang tak lain jalan.
"Kami berharap, biarkan metromini beroperasi. Khusus kendaran yang surat-suratnya mati, ya harus dihidupkan kembali agar bisa lulus uji kir. Kalau tidak beroperasi, anak istri kami mau makan apa?,” katanya.
Sejak aksi mogok massal dilakukan, awak metromini mengaku kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akibatnya, kini mereka harus mencari pinjaman ke sana ke
mari demi memenuhi kebutuhan rumah tangganya.