Kamis, 10 Desember 2015 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 4509
(Foto: Istimewa)
Seluruh elemen masyarakat diharapkan turut serta dalam penanggulangan dan penyebaran penyakit
Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M Zen mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kasus HIV/AIDS-nya tertinggi.
"Sekitar 35 ribu jiwa di Jakarta terinfeksi virus HIV, dan yang terjangkit AIDS mencapai sekitar 8.000 lebih. Itu data hingga 2014,” kata M Zen saat peringatan Hari AIDS Sedunia tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat 2015, di RTH Lokasari, Tamansari, Kamis (10/12).
Zen menegaskan, penanggulangan HIV/AIDS tidak semata tanggung jawab pemerintah, namun seluruh unsur masyarakat, swasta, tokoh masyarakat dan lainnya.
“Penyebaran HIV/AIDS semakin hari kian bertambah. Ini tantangan, pekerjaan berat bagi kita semua. Untuk itu, penanggulangannya tanggung jawab bersama,” tegas M Zen.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jakarta Barat, H Sukarno menambahkan, peringatan Hari AIDS Sedunia tingkat Jakarta Barat 2015 yang diikuti ratusan warga, unsur TNI, Kepolisian dan tokoh masyarakat diiisi berbagai kegiatan, antara lain talk show, informasi tentang penanggulangan HIV/AIDS, pengujian tes HIV atau Voluntary Counseling and Testing (VCT) dan lainnya.
"Kami berharap masyarakat lebih waspada dan berusaha agar tidak tertular HIV/AIDS," ujar Sukarno.
Sukarno menambahkan, berdasarkan catatan KPA Jakarta Barat, selama 2015 ditemukan 33 orang terindentifikasi HIV, dan sekitar 760 terjangkit AIDS.
“Perhatian masyarakat untuk penanggulangannya harus terus dilakukan, agar dapat menekan laju HIV/AIDS,” tandas Sukarno.