Kamis, 10 Desember 2015 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 4717
(Foto: Folmer)
Pedagang kaki lima (PKL) masih memenuhi kawasan Pasar Asemka. Padahal mereka sudah tiga kali ditertibkan. Akibat menjamurnya PKL, wilayah tersebut tambah semrawut.
Pantauan Beritajakarta.com, kesemrawutan kawasan Asemka sudah terlihat mulai di Jalan Pintu Kecil I, Asemka, hingga ke Jalan Perniagaan. Di tiga ruas jalan tersebut, PKL masih mengusai sejumlah trotoar sehingga mendorong munculnya parkir liar.
Kondisi itu membuat jalanan yang seharusnya bisa dilalui dua kendaraan roda empat menjadi hanya bisa dilewati satu mobil.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Irwandi mengakui, pihaknya telah berupaya menata PKL di kawasan Asemka secara secara maksimal.
Penataan ratusan PKL di kawasan Asemka dilakukan dengan direlokasi ke kawasan Pasar Perniagaan dan Pasar Mitra.
"Tapi, apa daya mereka masih membandel dan balik lagi ke sana," ujar Irwan saat ditemui wawrawan usai peresmian Festival Kuliner di kawasan CNI, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (10/12).
Namun, tegas Irwandi, pihaknya akan menggelar tindakan yang lebih keras dan tegas dalam penataan kawasan Asemka. 'Tidak ada ampun lagi. PKL di Asemka akan kita tertibkan, namun kami masih meminta izin dari Gubernur DKI," tegasnya.
Irwandi menuturkan, penataan PKL ibarat lingkaran setan, sama seperti banjir. "Penataan PKL harus terukur dan tepat. Ini akan saya lakukan setelah Pak Gubernur sudah setuju," ucap Irwandi.
Irwandi menambahkan, pihaknya juga meminta warga agar tidak melakukan transaksi dengan PKL di pinggir jalan.
"Kalau sesuai amanat Peraturan Daerah (Perda) nomer 8 tahun 2007 tentang penertiban umum (tibum), warga yang membeli barang dari PKL di tempat terlarang juga bisa dikenakan sanksi," tandas Irwandi.