Rabu, 14 Mei 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Widodo Bogiarto 4726
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Suku Dinas Pendidikan Menengah (Sudin Dikmen) Jakarta Utara, Rabu (14/5), resmi menutup kegiatan belajar dan mengajar di Kelompok Bermain (KB) Saint Monica, Sunter Agung, Jakarta Utara. Penutupan tanpa batas waktu ini, merupakan buntut dari kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang oknum guru terhadap seorang siswanya.
Sebelumnya, seorang balita siswa KB Saint Monica bernama L dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual oleh guru ekstrakurikuler tari. Balita tersebut dilecehkan dengan cara ditusuk duburnya dengan jari. Guru itu dikenal dengan inisial H alias S. Kasus ini kemudian diproses di Polres Metro Jakarta Utara.
Bermula dari laporan pelecehan seksual itulah, diketahui KB Saint Monica tidak mengantongi izin menyelenggarakan kelompok bermain dari Sudin Dikmen Jakarta Utara. Kegiatan di KB Saint Monica dapat dilanjutkan jika pihak sekolah telah mengurus dan memiliki izin yang dipersyaratkan.
"Kami sudah melakukan monitoring izin lembaga dan kepala sekolah pun sudah mengakui bahwa mereka tidak memiliki izin. Kalau soal hukum merupakan ranah kepolisian," kata Kasudin Dikmen Jakarta Utara, Mustafa Kemal.
Kemal menjelaskan, untuk menutup KB Saint Monica, pihaknya tidak hanya mengacu pada kasus pelecehan seksual yang terjadi di sekolah itu. "Sesuai arahan Kepala Dinas Pendidikan, bila memang tidak berizin kita hentikan sementara. Tadi kita baru sampaikan secara lisan, tertulisnya akan menyusul besok," tegasnya.
Dia menambahkan, dalam mengurus perizinan, ada sekitar 20 instrumen pertanyaan yang harus diisi oleh sekolah. Diantaranya terkait kurikulum dan kualifikasi guru.
Sedangkan untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa di sekolah lain, menurutnya, akan dibentuk tim khusus monitoring terhadap perizinan sekolah. Dia menduga, smasih banyak sekolah sejenis yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tanpa ada izin.