Senin, 14 April 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Erikyanri Maulana 4801
(Foto: doc)
Seorang murid preeschool sekolah internasional di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan mendapat prilaku kekerasan seksual sodomi yang diduga dilakukan oleh karyawan outsourching kebersihan sekolah tersebut. Akibatnya, selain menderita penyakit kelamin, bocah bernisial AK (5) kini mengalami trauma enggan berangkat ke sekolah.
"Kejadiannya sejak Maret lalu, ada yang janggal dengan anak saya. Sering ketakutan, mengigau dan berteriak saat tidur," ujar T (40), ibu korban, Senin (14/4).
Dikatakan T, awalnya sang anak tidak mu bercerita apapun. Namun tidak lama kemudian, karena demam yang tinggi, ia membawa anaknya ke dokter untuk berobat. "Setelah diperiksa ke dokter anak saya menderita herpes. Dan menurut dokter tidak mungkin anak seperti itu terkena Herpes, karena pasti ada pemicunya," katanya.
Menurut T, sang anak baru mau bercerita setelah ditanyai oleh psikolog. Sang anak mengaku, yang 'menakalinya' memakai baju biru. "Yang pakai baju biru itu hanya cleaning service dan tukang kebun. Dan dari ceritanya ada 5 orang, berarti anak saya digilir," ucapnya.
Kuasa Hukum korban, Andi M Asrun menambahkan, hingga kini, pihak kepolisian baru berhasil menangkap 2 tersangka atas nama AG dan FI. "Makanya kita mau pihak Kepolisian untuk bisa menangkap yang lain, karena dari keterangan AK ada oknum guru juga," ucapnya.
Ditambahkan Andi, kasus pencabulan anak sudah menjadi tren di Indonesia dan masyarakat harus memberikan perhatian lebih. "Kasus ini jadi semacam perlawanan terhadap deklarasi sekolah sebagai zona damai dan aman bagi anak. Apalagi sekolahnya dengan status keamanan yang tinggi di Jakarta," tandasnya.