Daging Sapi Impor Banjiri Pasar Tradisional Jakut

Selasa, 13 Mei 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 5637

. Muhtar juga mendapatkan ratusan Kilo Gram (Kg) daging import di Pasar-pasar Tradisional di wilayah

(Foto: doc)

Daging sapi impor kembali marak diperjualbelikan di pasar-pasar tradisional di Jakarta Utara, sehingga mengancam harga daging sapi lokal. Padahal, daging sapi impor itu hanya diperbolehkan dijual ke hotel, restoran, dan rumah makan atau horeka.

Masih banyak pedagang di pasar-pasar tradisional yang menjual daging impor. Kami langsung memberikan peringatan kepada mereka

Suku Dinas (Sudin) Perikanan, Peternakan, dan Kelautan (P2K) Jakarta Utara mengklaim, rutin melakukan pemantauan ke sejumlah pasar tradisional. Hasilnya, sejumlah pedagang ditemukan masih nekat menjual daging impor. Menurut para pedagang, menjual daging impor lebih laku ketimbang daging lokal karena harganya lebih murah.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian, Sudin P2K Jakarta Utara, Muhammad Mikron mengatakan, pihaknya beberapa hari lalu masih menemukan ratusan kilogram daging impor yang dijual pedagang di Pasar Rawa Badak, Koja. Selain itu, sejumlah pedagang di Pasar Kalibaru, Pasar Sunter Agung, dan Pasar Pademangan juga masih berjualan daging impor.    

"Masih banyak pedagang di pasar-pasar tradisional yang menjual daging impor. Kami langsung memberikan peringatan kepada mereka. Kalau masih nekat, kami akan melakukan pemanggilan dengan berkoordinasi dengan Dinas P2K," kata Muhammad Mikron, Selasa (13/5).

Menurut Mikron, jika masih membandel menjual daging impor, pihaknya tidak segan-segan melakukan penyitaan. "Harus ada tindakan tegas untuk melindungi peternak lokal," tegasnya. 

Di samping itu, Mikron pun mengimbau kepada para pembeli untuk bisa membedakan daging impor atau daging lokal. Perbedaan itu bisa terlihat dari daging lokal yang berwarna merah dan selalu digantung, sedangkan daging impor biasanya dijual dalam kondisi beku.

Salah seorang pedagang daging impor di Pasar Rawa Badak , Otong (50) mengaku, menjual daging impor karena harganya lebih murah.  “Harga daging impor lebih murah, perbedaanya bisa hampir Rp 20 ribu," ujarnya.

Namun, meski harganya lebih murah, banyak pembeli masih memilih daging sapi lokal. “Sebagian pembeli sudah tahu kualitas  daging impor tidak sesegar daging lokal,” tambahnya.

Sejumlah pembeli mengaku, meski murah daging impor dikhawatirkan sudah tak segar lagi. “Khawatir aja, karena kelamaan disimpan di ruang dingin. Apalagi kalau dijual di pasar tradisional seperti ini, tak pakai pendingin,” kata Neneng, seorang pembeli.

Neneng menjelaskan, jika terlalu lama di ruang terbuka, daging sapi impor bisa rusak. Jika sudah mencair tidak bisa dimasukkan lagi ke pendingin, mau tidak mau harus langsung dimasak atau dibuang.

BERITA TERKAIT
bakso celeng beritajakarta

Penjual Bakso Daging Celeng di Tambora Diamankan

Senin, 05 Mei 2014 7181

peresmian foodcourt pasar Tanah Abang Blok G

Jokowi Akan Bubarkan PD Dharma Jaya

Selasa, 29 April 2014 4104

jokowi ntt daging

NTT Bakal Pasok Daging ke Jakarta

Selasa, 29 April 2014 4654

selain itu RPH tersebut juga telah membangun sarana pembuangan limbah hasil dari proses pemotongan h

RPH Kapuk Jakbar Terus Berbenah

Senin, 21 April 2014 7723

Direktur PD Pasar Jaya, Djangga Lubis mengatakan, kerjasama yang dilakukan beberapa waktu lalu, baru

PD Pasar Jaya Matangkan Kerjasama dengan NTT

Kamis, 08 Mei 2014 5484

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469010

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307721

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284338

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 260951

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196584

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks