Selasa, 01 Desember 2015 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Widodo Bogiarto 6888
(Foto: Suriaman Panjaitan)
Ratusan ribu ikan berbagai jenis di Pantai Ancol, Jakarta Utara, atau tepatnya di kawasan Mall Ancol Beach, ditemukan mengambang pada Senin (30/11) kemarin. Temuan ini langsung menjadi sorotan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.
Peneliti Balitbang Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sri Turni Hartati mengungkapkan, ikan yang mati di Pantai Ancol itu diduga akibat berkembangnya fitoplankton yang berasal dari nutrient, sejenis limbah rumah tangga.
"
Diduga fitoplankton dan ikan berebut oksigen . Fitoplankton ini awalnya kondisinya mati suri di bawah laut sampai akhirnya ia menerima asupan nutrient yakni limbah rumah tangga seperti detergen. Kemudian berkembang dan kemudian ambil oksigen, gerakan itu menyebabkan ikan mati," ujar Sri di Ancol, Selasa (1/12).Lebih lanjut, Sri menuturkan, saat nutrient tinggi, bersamaan dengan sinar matahari bertambah panas, yang mengakibatkan berkembang biak fitoplankton semakin pesat dan menjadi blooming atau peledakan.
"Suhu Rabu lalu 34 derajat sampai Kamis suhu naik jadi 35 derajat, sehingga ada insentitas cahaya yang membuat fitoplankton bisa berfotosintesa. Dan ini sepertinya kejadian peledakan hari Kamis lalu, hanya saja baru kemarin ini ikan terlihat mati," papar Sri.
Saat blooming itu mereka membutuhkan oksigen yang banyak, sehingga mereka saling berebut, antara fitoplankton dengan fitoplankton lain, serta sesama ikan. Sehingga oksigen mereka serap semua dan biota laut yang lain tidak kebagian oksigen.