Jumat, 27 November 2015 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 6102
(Foto: Nurito)
Pasca dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian, ratusan massa yang terlibat tawuran di Jl Otista Raya, Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, akhirnya kembali ke rumahnya masing-masing.
Pantauan di lapangan, sejumlah batu sisa tawuran terlihat berserakan di pinggir Jl Otista. Beberapa rumah di RT 07 dan 08 RW 12 juga rusak akibat terkena lemparan batu. Puluhan warga yang didominasi remaja dan kaum pria dewasa tampak masih berkumpul di Gang Tanjung Lengkong.
Iwan (42) Ketua RT 007/12, mengatakan, lebih dari lima rumah warga di RT 08 yang rusak akibat lemparan batu. RT 07 dan 08 ini letaknya bersebelahan, hanya dibatasi Gang Lembaga yang lebarnya sekitar 1,5 meter.
"Genteng, kaca jendela, asbes, lampu neon hingga pagar rumah banyak dirusak massa," ujar Iwan, Jumat (27/11) malam.
Lurah Bidaracina, Romli, saat dikonfirmasi mengaku sudah berada di rumah. Rencananya, Sabtu (28/11) besok, pengurus RT, RW dan tokoh masyarakat akan dikumpulkan di kelurahan.
"Saya sudah di rumah, rencana besok pagi pengurus RT, RW dan tokoh masyarakat kita kumpulkan," ujar Romli.
Kepala Unit Bimbingan Masyarakat (Kanit Bimas) Polsek Jatinegara, AKP Mirsoadi, langsung mengumpulkan pengurus RT, RW dan tokoh masyarakat di sekretariat RW 06.
Sedianya dia akan mengumpulkan mereka di kantor kelurahan. Namun karena lurah tidak ada, hanya dikumpulkan di pos RW. Hingga pukul 22.30 pertemuan tersebut masih berlangsung.
Dari pertemuan tersebut, kesimpulan sementara tawuran pecah karena warga Rusun Bidaracina, menyerang warga Tanjung Lengkong dengan petasan pada Jumat (27/11) dinihari. Petasan ini mengeai salah seorang warga sehingga mereka membalas dendam.
"Kalau sekarang belum bisa disebut tawuran. Hanya saling lempar batu saja. Karena kita bertindak cepat dan langsung membubarkan kerumunan massa," ujar AKP Mirsoadi.