Sabtu, 14 November 2015 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 5735
(Foto: Yopie Oscar)
Memasuki musim hujan, Pemprov DKI Jakarta akan terus memantau wilayah yang kerap menjadi langganan banjir. Namun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, genangan di ibukota saat ini jauh lebih kecil dan tak parah
"Kita sudah punya data (wilayah) yang tergenang. Kita monitor terus, yang tergenang sekarang jauh lebih kecil dibandingkan dulu. Dan yang tergenang inipun sebetulnya bukan kesalahan dari lurah yang nggak bersihin. Tapi rata-rata karena tali airnya bermasalah," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, usai membuka acara Lokasabha VI Parisadha Hindu Dharma Indonesia DKI Jakarta di Pura Aditya, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (14/11).
Menurut Basuki, genangan yang terjadi saat ini karena kebanyakan saluran air tertutup oleh fiber optik. Seperti kabel listrik, telkom, pipa air dan sebagainya. Kondisi ini diperparah dengan perilaku warga yang masih membuang sampah sembarangan ke saluran air.
"Kamu lihat nih, kadang-kadang orang Jakarta ini keterlaluan juga. Bawa mobil bagus buka jendela buang sampah ke luar. Buang tisu dan lain-lain. Kalau kita lihat sopir bus kadang mereka juga buang botol minuman sembarangan," ujar Basuki.
Kendati begitu, Jakarta saat ini jauh lebih siap menghadapi banjir. Walaupun banjir masih akan ada ditemui di beberapa titik, terutama di bantaran kali, misalnya kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, masih akan tergenang jika hujan deras berturut-turut. Kemudian, Kampung Pulo juga masih akan tergenang karena pembangunan normalisasi Kali Ciliwung belum rampung. Sebab pembangunan normalisasi terbilang terlambat. Namun untuk bulan Januari, Kampung Pulo lebih aman.