Kamis, 12 November 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 2416
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku, telah mendapat restu dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk impor daging sapi. Nantinya, Pemprov DKI Jakarta bisa menguasai hingga 30 persen untuk pasokan daging sapi di Ibukota.
"Mentan sudah bersedia memberikan kami hak untuk impor sapi, tapi kami nggak mau kuasai seluruh pasar. Kami 30 persen saja cukup," kata Basuki, di Balai Kota
DKI Jakarta, Kamis (12/11).Menurut Basuki, hak impor ini bukan untuk menyaingi pengusaha yang ada. Pemprov DKI Jakarta justru akan bekerja sama dengan pengusaha untuk penyediaan daging sapi.
"Para pedagang dan importir juga punya pegawai, kami kerja sama. Tugas kami bukan saingan pengusaha, tapi kami menjaga supaya pengusaha juga tidak difitnah," ujarnya.
Selama ini, lanjut Basuki, importir atau pengusaha yang menyetok daging, seringkali disebut menyembunyikan sapi. Padahal itu adalah salah satu langkah untuk menjaga persediaan daging. "Masa importir nggak boleh stok, dia dibilang nyembunyiin sapi, kasihan kalau dituduh seperti itu padahal mereka sudah membantu kita," ucapnya.
Ditambahkan Basuki, dengan Pemprov DKI Jakarta bisa menguasai 30 persen peredaran daging sapi, sekaligus bisa mengendalikan harga. "Nah, kalau kami ada pasar 30 persen, kami bersama-sama dengan pengusaha bisa menetralisir permainan harga," tandasnya.