Kamis, 12 November 2015 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Rio Sandiputra 5663
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Pencemaran limbah di aliran sungai yang mengalir di Jakarta Utara cukup tinggi. Kebanyakan pencemaran berupa limbah cair yang dihasilkan dari aktifitas rumah tangga.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jakarta Utara, Rusman Sagala mengatakan, sebagai daerah hilir, kota Jakarta dialiri 13 sungai dan bermuara langsung ke laut dengan
melewati wilayah Jakarta Utara."Jadi 80 persen limbah air sungai yang mengalir di Jakarta Utara dihasilkan dari limbah cair yang sumbernya dari masyarakat," ujar Rusman, Kamis (12/11).
Dari berbagai jenis limbah yang mencemari kali, lanjut Rusman, salah satunya yang paling banyak, yaitu limbah rumah tangga. Antara lain berupa penggunaan sabun mandi, sabun cuci dan deterjen yang ketiganya menghasilkan busa. Sedangkan kontribusinya dari saluran warga terus mengalir ke kali.
"Sedangkan limbah lain yang dihasilkan dari kegiatan usaha, seperti pabrik, home industri dan lain sebagainya hanya 15 persen sumbangsihnya yang mencemari sungai," ucapnya.
Menurut Rusman, dampak dari 80 persen limbah yang dihasilkan masyarakat, cukup dahsyat. "Limbah yang mengalir bermuara ke laut. Efeknya ikan banyak yang mati akibat kekurangan oksigen dan makanan, akibat plankton yang jadi salah satu makanan ikan ikut mati," katanya.
Rusman berharap agar warga dan juga pelaku usaha bisa mengurangi pembuangan limbah ke aliran air. Baik itu saluran mikro maupun ke sungai.
"Untuk pelaku usaha terutama harus memiliki AMDAL. Karena kelestarian lingkungan tergantung juga pada manusia," tandasnya.