Jumat, 06 November 2015 Reporter: Septradi Setiawan Editor: Lopi Kasim 5028
(Foto: doc)
Kualitas air di Ibukota dinilai telah memasuki zona merah atau berada dalam posisi paling buruk. Hal itu lantaran semakin berkurangnya wilayah serapan air akibat betonisasi berbagai pembangunan.
"Hampir rata-rata perairan di Jakarta sudah tercemar, saya kira ke depan peperangan di berbagai belahan bukan lagi soal tanah, tapi soal air," kata Iqbal, peneliti air limbah, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), saat menjadi pembicara dalam diskusi peningkatan kompetensi masyarakat dalam pengelolaan air limbah, Jumat (6/11).
Menurut Iqbal, buruknya kualitas air tersebut umumnya akibat beralih fungsinya wilayah serapan air oleh berbagai pembangunan seperti perkantoran, jalan beton, pemukiman padat penduduk serta limbah industri jasa.
"Karena selama ini kita boros menggunakan air sehingga wilayah serapannya juga semakin berkurang, ditambah pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan limbah juga kurang," tandasnya.