Rabu, 11 November 2015 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 5119
(Foto: Rio Sandiputra)
Bencana banjir yang kerap melanda merupakan akibat kerusakan lingkungan yang sudah melewati batas. Kesadaran masyarakat tentang kelestarian lingkungan diperlukan untuk mengembalikan fungsi saluran dan kali seperti semula.
"Kita menyakiti kali kita, kita menyakiti lingkungan kita, kenapa kita menyakiti mereka, sehingga mereka menjadi sumber musibah bagi kita.
Ini persoalan serius, kenapa kita menyakiti lingkungan kita, karena jiwa kita sakit, karena kita serakah, hanya demi kepentingan materi ekonomi ," ujar Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta saat menghadiri peringatan Hari Kali Ciliwung, di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (11/10).Memang dasarnya secara topografi Kota Jakarta menjadi langganan banjir. Namun karena ditambah kerusakan lingkungan, menjadi sulit ditangani. "Dari zaman VOC sudah ada banjir karena topografi Jakarta. Tapi semakin tahun semakin dahsyat. Ini bikin alam murka, karena kita didorong oleh keserakahan secara materi. Kita lupa bahwa sumber kehidupan kita itu air," ucapnya.
Djarot mengatakan, alam tidak akan bisa memberikan semuanya untuk memenuhi kerakusan manusia. Justru, manusia yang dibekali kemampuan, kewenangan, energi, seharusnya mengerahkan semua potensi demi menyelamatkan sumber kehidupan ini.
"Ini tantangan buat kita semua, kalau kita keruk untuk kepentingan ekonomi, rusak. Kita kaya raya iya, alam menyediakan apapun pada kita iya, alam mencukupi kita iya, tapi alam tidak akan bisa memenuhi kerakusan kita. Semakin kita rakus, semakin alam ini diperkosa betul," tandasnya.