Rabu, 11 November 2015 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 2798
(Foto: Reza Hapiz)
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) diminta untuk bekerja lebih keras mengantisipasi banjir di permukiman warga Jakarta Timur. Karena hingga saat ini, diperkirakan masih ada 18 titik rawan banjir.
"Saya berharap PPSU sudah maksimal dalam mengantisipasi banjir dengan mengeruk saluran air yang menjadi titik rawan banjir," ujar Bambang Musyawardana, Wali Kota Jakarta Timur, Rabu (11/11).
Menurut Bambang, memang wilayah yang dipimpinnya saat ini sudah mengalami pengurangan signifikan untuk titik rawan banjir. Dari yang semula 40 titik, saat ini diper
kirakan hanya tinggal 18 titik."Kalau titik rawan banjir hilang sama sekali, saya lihat untuk saat ini belum. Cara mengatasi air atau banjir itu harus sistematis dan terintegrasi. Kalau hilir dikeruk tapi hulunya tidak, ya tetap banjir," tuturnya.
Beberapa titik di Jakarta Timur yang masih menjadi kawasan rawan banjir antara lain Kampung Pulo, Rawa Terate, Cakung Barat, Kampung Rambutan, Kampung Dukuh dan Cipinang Melayu
"Untuk Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, jika hujan deras terjadi pada Desember maka banjir masih akan menggenang di wilayah tersebut. Sebab pemasangan sheetpile dan tanggul belum selesai. Kalau Cipinang Melayu daerah cekungan dan di bantaran Kali Sunter," tandasnya.