Rabu, 07 Mei 2014 Reporter: Yance Wiratman Editor: Widodo Bogiarto 13193
(Foto: Yance Wiratman)
Beragam jenis tanaman yang berkhasiat menyembuhkan penyakit, tumbuh subur di sejumlah titik di perkampungan padat penduduk di RW 01, Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Warga setempat memanfaatkan sedikit lahan kosong di rumahnya masing-masing untuk menanam pohon obat-obatan itu. Selain membuat warga sehat, tanaman itu pun membikin sejuk mata yang memandang.
Namun siapa menyangka, RW 01, beberapa tahun lalu termasuk kategori perkampungan kumuh dan gersang di Kelurahan Pasar Minggu. Atas inisiatif warga, perkampungan itu pelan-pelan berubah menjadi taman tanaman obat keluarga atau taman toga.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) RW 01, Kelurahan Pasar Minggu, Nita menjelaskan, taman toga ini merupakan salah satu solusi buat warga di tengah mahalnya harga obat-obatan buatan pabrik.
Nita mengaku, warga sudah hampir 10 tahun membudidayakan tanaman obat-obatan di rumahnya masing-masing. "Padahal dulu perkampungan ini kumuh dan gersang. Karena semangat warga untuk berubah, akhirnya berupaya menjadikan lingkungan yang sehat dan indah. Tak heran kalau sekaran RW 01 terkenal dengan sebutan Kampung Toga,” jelas Nita, Rabu (7
/5).Nita menuturkan, lebih dari 200 jenis tanaman obat-obatan ada di lingkungan RW 01. Diantaranya, kunyit, jahe, bayam, bawang dan tanaman lainnya. “Di Kampung Toga ini, masyarakat sekitar dapat mengambil serta konsultasi mengenai tanaman serta manfaatnya," paparnya.
Nita menambahkan, bukan hanya sebagai apotik hidup, beberapa produk olahan seperti peyek bayam, minuman sari jahe, manisan, kue-kue kering serta lainnya dapat dihasilkan dari pengolahan tanaman obat-obatan ini.
Atas prestasi tersebut, RW 01, Kelurahan Pasar Minggu, saat ini mewakili Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan dalam Lomba Tanaman Obat Keluarga Tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2014.
“Kita harapkan inovasi kegiatan yakni budi daya tanaman obat-obatan yang selama ini dijalankan RW 01 dijadikan contoh, khususnya di seluruh kelurahan yang ada di Jakarta Selatan untuk melakukan program budi daya serupa. Minimal menanam 10 jenis tanaman di pekarangan rumahnya,” tutur Tri Djoko, Wakil Walikota Jakarta Selatan.